Tidak bermaksud melemahkan keinginan
untuk lepas dari jebakan nostalgia, tapi nyatanya tidak mudah untuk
meninggalkan sisa-sisa bayangan lama. Tak pernah mudah menghapus sebuah nama
apalagi jika ia terlanjur lekat di hati dan seolah takkan terganti.
Ini tentang pengalaman
pribadi....
Tak maksud untuk membanggakan, saya hanya ingin sedikit berbagi. Perjalanan cinta yang menurut saya sangat elegan.
Tak terlampau sering mengumbar mesra apalagi jalan berdua di depan teman-teman, tapi jalinan kami serasi tentu saja itu dalam pandangan saya. Sayangnya di saat perasaan yang semakin mendalam,
saya harus menerima kenyataan karena bahagia yang saya rasakan kelak mungkin bukan dengan dia lagi.
Tak maksud untuk membanggakan, saya hanya ingin sedikit berbagi. Perjalanan cinta yang menurut saya sangat elegan.
Tak terlampau sering mengumbar mesra apalagi jalan berdua di depan teman-teman, tapi jalinan kami serasi tentu saja itu dalam pandangan saya. Sayangnya di saat perasaan yang semakin mendalam,
saya harus menerima kenyataan karena bahagia yang saya rasakan kelak mungkin bukan dengan dia lagi.
Saya masih ingat beberapa waktu lalu ketika saya
menangis. Bagi saya menangis itu perlu untuk mengalahkan ego saya sendiri yang
kerap menyuruh saya tampil sebagai perempuan yang selalu tampak kuat. Lagi pula
siapa yang tak terpukul jika sebuah pesan singkat menjadi akhir dari jalinan
cerita indah yang sekian lama sudah dijalani dengan penuh pengorbanan ?
Saya mengalaminya sebagai satu babak dalam hidup yang
susah untuk diterima.Saya cukup sabar dan cukup mampu menahan untuk tidak
menceritakan apa saja yang telah kami lalui.
Ingat!!! semua ada batasnya........
Untuk urusan begini, hati setiap orang sebenarnya
sudah tahu apa yang harus dilakukannya. Untuk urusan hati,bagi saya tak ada
cara penyembuhan paling baik kecuali membiarkan menghabisi kesedihan hingga tak
bersisa lagi.Memaksa seseorang untuk ikhlas justru membuatnya semakin susah
mengakui kenyataan,ya saya rasa itu memang benar sekali.
Awalnya saya agak khawatir pada diri saya sendiri
bagaimana jika saya semakin terpuruk sangat dalam. Siapa sih yang bisa dengan
mudah menerima kenyataan perih saat hubungan cintanya yang telah terjalin baik berakhir tiba-tiba ? aku yakin, hanya beberapa
orang dan mungkin mereka yang tidak mengerti arti cinta yang sesungguhnya.
Namun kekhawatiran saya sepertinya berlebihan.
Setidaknya dalam hitungan minggu saya kembali tampil biasa, tertawa, bercanda
seperti keseharian saya.Hal yang saya lakukan tersebut bukan seolah-olah saya
adalah perempuan yang memakai topeng yang sok tegar di depan orang-orang.
Saya hanya berusaha karena saya berpikir jika saya terus menerus jatuh dan
berada di posisi yang sama tanpa selangkah kaki maju,akan jadi apa saya
kedepan?
Sedikit
malu untuk mengakui kebiasaan yang masih
diam-diam membuka halaman facebooknya tak peduli meski sudah diremove
olehnya, kerap mengirim pesan singkat kepadanya sekedar menanyakan
kabar,tak peduli meski tak pernah ditanggapi. Saya hanya tersenyum
mengingat
kelakuan saya saat itu.
Bisa jadi,satu-satunya jebakan yang membuat setiap
orang rela untuk jatuh ke dalamnya adalah jebakan nostalgia.Satu-satunya
kemalasan yang membuat orang sibuk dengan pikiran dan perasaannya sendiri
adalah malas berpindah dari kenangan lama. Dan satu-satunya sakit yang rela
untuk orang nikmati adalah sakitnya mengupas kenangan sendiri. Sekuat apapun
manusia, beranjak dari kenangan lama bukanlah hal yang mudah. Setangguh apapun manusia, move on
selalu menghabiskan kekuatan perasaan.
Move on itu tak pernah mudah, kecuali untuk
diucapkan secara berulang-ulang.
- ♥ataloho -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar